Mahalnya Biaya Politik Jadi Alasan Asrun dan Anaknya Terima Suap
Suap Pilkada di Sultra Mahalnya Biaya Politik Jadi Alasan Asrun dan Anaknya Terima Suap Wali Kota Kendari nonaktif Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun,…
Suap Pilkada di Sultra
Mahalnya Biaya Politik Jadi Alasan Asrun dan Anaknya Terima SuapWali Kota Kendari nonaktif Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun, didakwa menerima suap miliaran rupiah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Kendari nonaktif Adriatma Dwi Putra dan aya hnya Asrun, didakwa menerima suap miliaran rupiah.
Uang diterima dari Direktur PT Sarana Bangun Nusantara, Hasmun Hamzah.
Rencananya uang akan digunakan untuk biaya politik.
Baca: Persiapkan Atlet Berprestasi, Jokowi Akan Bentuk Badan Manajemen Strategis
Diketahui Asrun merupakan calon Gubernur Sulawesi Tenggara.
Karena perkara suap, akhirnya dia gagal mengikuti pemilihan gubernur dan harus mendekam di tahanan KPK.
Menurut jaksa, untuk mengurus keperluan dana bagi Asrun, Adriatma dan Fatmawaty Faqih selaku mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari ditunjuk sebagai tim pemenangan.
Baca: Ketika SBY Tanda Tangani Berkas Calon Legislatif Partai Demokrat di RSPAD
"Tugas tim pemenang diantaranya mengurusi dan mengumpulkan dana kampanye," ujar jaksa KPK saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Kemudian pada Okto ber 2017, Fatmawati Faqih yang merupakan orang kepercayaan Asrun menemui Hasmun Hamzah.
Mereka membicarakan proyek-proyek yang akan dikerjakan Hasmun.
Halaman selanjutnya 12
No comments